Selasa, 17 November 2009

REMAH-REMAH YANG MENYELAMATKAN

Matius 15 : 22 – 28 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Terkadang kondisi kita seperti ibu ini. Dalam keadaan yang terjepit, tertekan oleh satu masalah yang berat, berusaha mencari pertolongan kemana-mana sebelumnya tapi tidak ada yang dapat membantu kita. Suatu waktu mungkin kita mendengar tentang kedatangan Yesus, seorang yang terkenal dengan kebaikanNya dan dengan kuasaNya untuk menyembuhkan dan melakukan banyak mukjizat. Tapi bisa jadi dalam hati ada sedikit keraguan, wei...apakah Dia mau melakukannya untukku, seorang asing yang tidak Dia kenal, seorang yang bukan berasal dari kaumNya? Apa Dia perduli kepadaku? Mungkin itu yang ada dalam pikiran kita.

Perempuan inipun pasti memiliki perasaan itu sebelum akhirnya Dia mendesak maju, mendekati Yesus dengan suaranya yang keras dan berseru-seru tidak ada habis-habisnya, “TUHAN...TUHAN!!!!!” dan terus berseru-seru seperti itu,”TUHAN...TUHAN!!!!” Suaranya mungkin memekakan telinga dan sangat mengganggu sampai-sampai murid-muridNya saja meminta Yesus untuk menghentikan dia. Tapi perempuan ini tidak menyerah. Tubuhnya bisa saja ditahan untuk tidak lebih maju lagi, tapi mulutnya tidak. Hatinya tidak dapat ditahan untuk terus berseru kepada Dia. Bahkan ketika ada kesempatan, dia mendekat dan bersujud di hadapan Tuhan. “Tuhan kasihanilah aku...,”katanya. Tidak ada lagi yang dapat menahan dia untuk lebih dekat lagi. Hatinya mengatakan bahwa orang ini adalah satu-satunya pengharapan bagi dia. Tidak perlu malu untuk terus mendesak dan memohon, meminta belas kasihanNya sekalipun Dia sudah mengatakan bahwa kedatanganNya hanya untuk bangsa Israel, tapi perempuan ini tahu Dia sanggup melakukannya.

Dia bukan saja mengatakan bahwa Dia datang hanya untuk bangsa Israel, tapi Dia juga menyamakan perempuan ini dengan seekor binatang. Satu penolakan yang sangat berat untuk seseorang. Tapi perempuan ini tidak perduli. Dia cuma punya satu keinginan, dan untuk itu dia tidak perduli akan disebut apa. Dia cuma punya satu pengharapan, dan itu hanya ada pada Yesus. Jadi dia terima saja penghinaan itu dan bahkan dia sendiri menyamakan dirinya dengan binatang itu. Kepercayaannya mengalahkan segalanya. Yang ada di matanya hanyalah Yesus – sang Penolong. Dia tidak mau tahu yang lainnya, dia tidak perduli. Yang dia tahu bahwa Yesus sanggup.

Dan iman seperti inilah yang dicari oleh Yesus. Di dalam remah-remah yang Yesus katakan, Dia menemukan iman yang besar. Iman yang jarang ditemukan di dalam diri mereka yang seharusnya menerima karunia Tuhan. Perempuan ini bersyukur sekalipun hanya memakan sisa dari remah-remah. Imannya sungguh menyelamatkan dia.

Dia mungkin kelihatannya hanya mendapat remah-remah, tapi kenyataannya dia membawa pulang sekeranjang roti dari hasil imannya itu. Anda tahu, Tuhan Yesus bukan hanya mengatakan bahwa anaknya akan sembuh, tapi dia pulang dengan membawa sebuah ‘blank cheque’, sebuah cek dengan tanda-tangan Tuhan di atasnya, tapi dapat diisi dengan jumlah berapapun yang dia mau. Wihhhh.....luar biasa kan? Tidak semua orang mendapatkannya. Tapi hari ini, seorang perempuan dari bangsa lain, yang tidak masuk dalam hitungan secara daging, telah mendapat satu hadiah yang luar biasa. Dia mendapat kasih karunia Allah dengan bisa mendapatkan apa saja yang dia harapkan hari itu. Dan sesuai dengan harapannya, anaknya sembuh dari kerasukan setan yang dideritanya cukup lama. PUJI TUHAN!!!!

Coba kita sama-sama tanya pada diri kita sendiri. Hari ini, seandainya kita sedang punya masalah, kepada siapa anda dan saya akan pergi untuk minta jalan keluar? Apakah kepada Tuhan Yesus, seperti perempuan itu, atau kepada jalan lain yang mungkin kita pikir akan bisa menolong kita? Atau akan berupaya sendiri apapun caranya?

Hari ini ada kabar baik untuk anda. Tuhan Yesus, sang Pembuat Mukjizat itu datang ke tempat anda dan saya. Dia adalah Yesus yang terkenal dengan segala kebaikan dan kuasaNya. Dia terkenal sebagai pribadi yang sanggup mengubah air menjadi anggur, melipatgandakan roti dan memberi makan 5000 orang, meredakan topan badai adalah salah satu keahlianNya, belum lagi menyembuhkan berbagai penyakit. Pokoknya, di dalam Dia tidak ada satu hal pun yang sulit untuk ditangani. Dan Dia datang ke tempatmu hari ini. Dia tidak perlu tempat khusus untuk melakukan KKR, dan tidak butuh fasilitas apapun untuk melakukan mukjizat, karena mukjizat adalah diriNya sendiri. Yang Dia minta dari padamu hanyalah ‘IMAN’ yang bulat dan menyeluruh dari semuanya itu.

Kadang-kadang kita rikuh dengan ‘remah-remah’. Kita sering tidak puas dengan apa yang sedikit kita peroleh, dan meminta lebih. Padahal, ketika kita siap menerima ‘remah-remah’ ini, Tuhan sudah menyediakan lebih dari pada itu. Ketika kita bersedia untuk merendahkan hati, tapi dengan iman yang sungguh-sungguh, Tuhan bukan hanya memberikan seketul roti, tapi sekeranjang roti.

Bersama Yesus, hidupmu tidak akan pernah sama lagi. Bersama Dia selalu ada jalan keluar. Dia sanggup meruntuhkan benteng-benteng, dan sanggup mengubahkan kehidupan yang keras menjadi pribadi yang menyenangkan di dalam Dia.

Hari ini, jika kondisimu sedang dalam keadaan terjepit dan butuh pertolongan, jangan ragu-ragu untuk berseru kepadaNya. Sekalipun mungkin hati kecilmu mengatakan”...ah, aku sudah begitu berdosa..aku dulu mengikut Dia tapi aku sudah lama meninggalkan Dia...apakah Dia masih mau menerimaku?” Jangan takut dan jangan khawatir. Dia dengan senang hati akan menolongmu. Dia sangat mengasihimu. Dia menghargai keputusanmu. Dia akan menerimamu dengan tangan yang terbuka. Jadi, apa lagi yang kautunggu? Ayo, datang kepadaNya dan minta Dia melakukan mukjizat itu untukmu hari ini. Amin.

By : Ps. Sariwati Goenawan – IFGF GISI Bandung


Sumber : Rotihidup.com



Sumber\

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive