Yehezkiel 17:8 Namun ia ditanam di ladang yang baik, dekat air yang berlimpah-limpah, supaya ia bercabang-cabang dan berbuah dan supaya menjadi pohon anggur yang bagus.
Ada satu kisah luar biasa tentang sebuah pohong anggur yang tumbuh di negara Inggris. Ini bukan sebuah pohon anggur biasa, karena pada dahan-dahan pohon ini tumbuh ribuan tandan anggur. Ribuan tandan!!! Bisa anda bayangkan banyaknya. Ribuan tandan, itu artinya ada ratusan ribu bahkan jutaan buah anggur, jika dihitung butirannya. Luar biasa. Itu sebabnya saya katakan, pasti ini bukan pohon anggur biasa.
Dan memang, karena pohon anggur ini sudah cukup tua, maka dari itu akar yang dimilikinya juga sudah sangat panjang, menjulur ke mana-mana, melekat sampai ke kedalaman tanah, menjalankan fungsinya dengan sangat baik mencari sumber makanan yang bisa dialirkannya ke seluruh batang dan dahan tanaman itu. Bahkan, ada banyak akar yang menjulur panjang sampai ke dasar sungati Thames, sungai yang panjang dan mengairi banyak tanaman di sekitarnya. Sungai yang tidak pernah habis-habisnya mengalirkan air yang segar. Tidak mengherankan kalau begitu kondisinya.
Karena memiliki sumber makanan yang tidak berkesudahan, menyebabkan pohon anggur ini bisa terus berdiri dengan kokoh dan bertumbuh, menghasilkan beratus-ratus dahan yang melekat pada pohon ini, dan menghasilkan ribuan tandan pohon setiap musimnya.
Mungkin anda ingat dengan kisah Tuhan Yesus yang mengatakan bahwa Dialah pokok dan kita carang-carangNya. Persis seperti pohon anggur inilah yang Yesus maksudkan. Ketika kita melekat kuat pada pokoknya, maka kita tidak akan pernah berhenti berbuah-buah pada musimnya. Bukan tugas kita untuk mencari sari makanan itu. Itu tugas Tuhan kita. Tapi yang perlu kita lakukan adalah tetap melekat dan menjadi bagian dari pokok ini.
Pernahkah anda mencoba menghitung, sudah berapa banyakkah buah yang sudah anda hasilkan dalam mengikut Tuhan? Pernahkah anda mencoba mengintrospeksinya? Atau anda tidak perduli dengan hasilnya, dan hanya sekedar mengikut Tuhan? Alangkah sayangnya kalau begitu. Karena mau tidak mau, setiap kita akan dituntut untuk berbuah.
Ingatkah anda peristiwa, ketika Yesus sedang dalam perjalanan bersama murid-muridNya, dan ketika ia melihat satu pohon ara, Ia menyempatkan diri untuk berhenti dan mencari buah yang ada pada pohon itu. Dan alangkah kecewanya Ia, ketika Ia tidak menemukan satu buahpun ada pada pohon itu. Tentu anda tahu kisah selanjutnya.
Satu hal yang pada hari ini ingin saya ingatkan kepada kita semua, untuk tidak berhenti melekat pada Tuhan dan terus melakukan bagian kita supaya bisa menghasilkan buah. Karena persis seperti ketika Yesus mencari buah itu, seperti itulah setiap orang yang kita kenal akan mencarinya dari diri kita. Setiap pekerjaan kita tentu akan diuji, setiap perkataan kita tentu akan dituntut, setiap janji kita tentu harus dipenuhi, dan setiap hal dalam hidup kita harus bisa menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.
Wah, begitu banyak kata ingat, mengingatkan dan diingatkan yang saya pakai hari ini. Hahaha...karena memang sebetulnya saya sedang teringat akan banyak hal. Saya berharap semua yang Tuhan peringatkan dalam hidup kita akan memberi dampak yang terlihat dalam hidup kita.
Apakah anda siap untuk berbuah bagi Tuhan? Ayo, berikan diri anda untuk dibentuk dan diproses oleh Tuhan supaya kehidupan kita menjadi seperti dahan yang kuat melekat pada pokoknya, dahan yang sehat dan terus menghasilkan bagi kemuliaan nama Tuhan. Apakah anda siap ketika ada orang yang datang dan menuntut buah itu dari anda? Jangan kecil hati dan berputus asa kalau seandainya hari ini anda belum menghasilkan buah yang lebat. Tetap lakukan bagian anda sambil terus menempel pada pokoknya, dan percayalah bahwa bagian anda pasti akan tiba pada gilirannya. Berbuah dan berbuah, berbuah dan berbuah, berbuah dan berbuah, menghasilkan ribuan tandan bagi nama Tuhan. Wow...it’s awesome. God bless you, and have a nice day....
By : Ps. Sariwati Goenawan – IFGF GISI Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar