Kamis, 04 Februari 2010

Siapa Yang Pergi Ke Sana?

Baca: Yohanes 10:1-6

Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia. —Yohanes 10:4

Musim gugur yang lalu, saya dan istri saya, Carolyn, sedang berkendara menaiki suatu gunung yang jalannya berkelok-kelok di dekat rumah kami di Idaho. Ketika itu, kami berpapasan dengan sekawanan besar domba yang sedang menuruni jalan menuju ke arah kami. Seorang gembala dengan anjing-anjingnya ada di barisan depan, memimpin kawanan ternaknya keluar dari padang rumput di musim panas menuju ke dataran rendah dan tempat tinggal baru di musim dingin.

Kami menepi ke pinggir jalan dan menunggu sementara kawanan ternak itu mengitari kami. Kami memerhatikan mereka hingga hilang dari penglihatan, lalu saya berpikir: Apakah domba takut pada perubahan, perpindahan, tempat-tempat baru?

Seperti kebanyakan orang tua, saya menyukai "kandang lama"—tempat-tempat lama dan sudah dikenal. Namun, semuanya itu bergeser dan berubah di masa sekarang; saya dipimpin keluar, jauh dari lingkungan yang sudah dikenal ke dalam suatu keterasingan. Batasan-batasan baru apa yang akan saya hadapi pada hari-hari mendatang? Ketakutan-ketakutan apa yang akan timbul? Perkataan Tuhan Yesus dari Yohanes 10 melintas di pikiran saya: "Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka" (ay.4).

Kita mungkin takut menghadapi kehidupan kita tahun ini dan tahun mendatang, tetapi Gembala kita tahu jalan yang kita lalui, dan Dia berjalan di depan kita. Dia tidak akan menuntun kita ke jalan-jalan yang berbahaya atau terlalu sulit dimana Dia tidak dapat menolong kita. Dia tahu keterbatasan kita. Dia tahu jalan menuju ke padang hijau dan air yang tenang; kita hanya perlu mengikuti-Nya. —DHR

Anakku yang kekasih, jangan takut akan hari esok,
Jangan khawatir akan tuntutan hidup yang engkau hadapi;
Ketidaktahuanmu janganlah membuatmu menderita
Karena Aku mengetahui apa yang tidak kau ketahui. —Exley
Masa depan yang tidak kita ketahui aman di tangan Allah yang Mahatahu.

Sumber : Santapan Rohani

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive