Rabu, 17 Februari 2010

Selubung Tanpa Nama



Matius 6:1-4

Tetapi jika engkau memberi sedekah, . . . hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. —Matius 6:3-4

Dorongan untuk berbuat salah dan tidak mau mengakuinya seringkali muncul bersamaan dalam diri saya. Dua hal ini sama seperti sepasang penjual yang menawarkan produknya. Mereka berdua berusaha keras untuk meyakinkan saya bahwa tidak masalah jika saya melakukan sesuatu yang salah dengan produknya, karena saya tidak perlu membayarnya.

Sifat manusiawi mendorong kita untuk mengenakan selubung tanpa nama supaya kita tidak disalahkan atas segala perbuatan buruk yang kita lakukan. Namun, Allah mengajarkan hal yang berbeda kepada kita. Dia menghendaki kita mengenakan selubung tanpa nama supaya kita tidak mengharapkan pujian untuk perbuatan baik yang kita lakukan (Mat. 6:4). Namun, saya jarang sekali mengenakan selubung tanpa nama setiap kali berkeinginan untuk berbuat baik!

Alkitab menuliskan supaya janganlah diketahui tangan kiri kita apa yang diperbuat tangan kanan kita (ay.3-4). Dengan kata lain, dalam tubuh Kristus, perbuatan baik kita kepada orang lain harus dilakukan tanpa menarik perhatian orang lain atas diri kita sendiri. Akan tetapi, hal ini bukan berarti Allah menginginkan agar perbuatan baik yang kita lakukan ditutup-tutupi; hal ini dimaksudkan supaya kita melakukannya semata-mata hanya untuk kemuliaan Allah, bukan untuk memperoleh kemuliaan bagi diri kita sendiri (5:16).

Saat kita melakukan pelayanan volunter atau memberikan donasi kepada gereja dan organisasi yang melakukan pekerjaan baik di dalam nama Yesus, kita menerima sesuatu yang lebih berharga daripada sekadar pujian dari sesama kita. Kita menerima anugerah dari Allah, dan tentu saja nama Allah akan dimuliakan! (1 Ptr. 2:12). —JAL

Allah memberkati, menjaga dan memberi kita kasih-Nya;
Allah membuat pekerjaan kita berhasil dengan bantuan dari surga.
Kiranya kekuatan-Nya di tangan kita dan kasih-Nya di jiwa kita,
Senyum-Nya adalah upah, kemuliaan-Nya menjadi tujuan kita. —NN.

Saat kita melayani dalam nama Yesus, Dia dimuliakan.

Sumber: Santapan Rohani, Our Daily Bread.

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive