Selasa, 05 Januari 2010

MENATAH KRISTUS

Baca: Efesus 4:17-32

Pada awal kariernya, Dannecker, seorang pemahat dari Prancis, terkenal karena karyanya yang menampilkan Ariadne dan dewi-dewi Yunani lainnya. Suatu kali ia terdorong untuk mencurahkan segenap energi dan waktunya untuk menghasilkan sebuah adikarya. Jadi, ia bertekad untuk mengukir sosok Kristus. Dua kali usahanya gagal sebelum akhirnya berhasil menatah patung Kristus secara prima. Karyanya begitu elok dan agung, sehingga setiap orang yang memandangnya tak ayal begitu mengagumi dan mencintainya. Suatu kali ia menerima undangan dari Napoleon. Datanglah ke Paris, kata Na-poleon. Tolong ukirkan bagi saya patung Venus untuk ditempatkan di Louvre. Dannecker menolak. Jawabannya sederhana, namun telak: Tuan, tangan yang pernah memahat Kristus ini tak akan dapat lagi menatah dewi kafir.

Sosok Kristus yang sejati, Adikarya yang sesungguhnya, juga tengah dipahat di dalam diri setiap anak Tuhan. Kita dipanggil untuk menanggalkan manusia lama yang duniawi dan mengenakan manusia baru yang rohani. Kalau dahulu kita diukir menurut pola pikir duniawi yang cenderung egois dan merusak, sekarang kita tengah ditatah untuk menjadi manusia baru, serupa dengan karakter Kristus (ayat 22-24). Proses pembentukan ini berlangsung melalui ketaatan kepada pimpinan Tuhan.

Proses itu belum selesai. Dunia akan berusaha merusaknya dan mencukil kita kembali menurut polanya. Dannecker menantang kita untuk menolak upaya dunia dengan menyadari bahwa sebuah Adi-karya tengah dikerjakan di dalam dan melalui kehidupan kita

KESERUPAAN DENGAN KRISTUS DAN KEDUNIAWIAN BERGERAK KE ARAH YANG BERLAWANAN

Penulis: Arie Saptaji\renunganharian.net

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive