Yohanes 8:2-11
Seorang Pria di bawah ke hadapan raja, ia tertangkap karena lapar. Setelah disidang, bengsawan menuntut agar orang itu dihukum mati. Menurut mereka, pemerintah harus memberikan hukuman yang sangat tegas, agar masyarakat akan mematuhi pemerintah. Pria itu merasa hukuman yang mereka tuntut itu tidak adil, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika raja di desak untuk menyetujui Vonis tersebut, Penasihat raja yang sudah lanjut usia angkat berbicara.
“ Tuanku Raja, saya memiliki bibit apel ajaib yang diberikan oleh almarhum ayahanda tuanku. Menurut belia, bibit itu dapat tumbuh dalam semalam dan langsung menghasilkan Buah yang lebat”. Raja sangat tertarik dengan penuturan Penasehatnya. Raja berbicara kepada penasehatnya, “ penasehat ceritakanlah yang banyak tentang bibit ajaib yang kamu maksut. Penasihat” Baginda, saya rasa ini adalah saat yang tepat untuk menyerahkan bibit itu agar bisa di taman dikebun istana. Tetapi baginda, ada satu syarat agar pohon itu bisa tumbuh seperti seharusnya. Bibit itu akan akan tumbuh jika ditanam oleh orang yanag tidak pernah berbuat dosa, yaitu orang yang tidak pernah mencuri, Berbohong, memfitna, berzinah, atau sewenang-wenangya terhadap orang yang tidak berdaya, dll. Baginda, saya tidak bisa menanam tanaman tersebut karena sebagai manusia saya sering berbuat dosa. Jika baginda berkenan biarkan bangsawan-bangsawan ini yang menanam apel itu. Sahabat renungan setelah mendengarkan kata sang Penasehat, raja mengarahkan pandangannya kepada bangsawan-bangsawan dalam sidang itu. Dan si bangsawan tersebut langsung menjawab, ‘ tuanku jangan saya, karena saya pernah menikahi wanita yang telah menjadi istri orang lain.” Kemudian raja mengalihkan pandangannya kepada bangsawan lainnya, tetapi satu per satu mulai mengakui dosa-dosa yang mereka perbuat. Saat itu juga raja menyadari, bahwa dia sendiripun tidak layan untuk menanam bibit apel tersebut, karena iapun tidak luput dari dosa. Raja menyadari bahwa tuntutan terhadap si miskin tidak sepadan dengan kesalahan yang di perbuatnya. Akhirnya simiskin itu dijadikan sebagai tukang kebun di kebun Istana. Sahabat renungan Manusia kadang kala hanya ingin mencari kesalahan orang lain saja, dan membesar-besarkan masalah tersebut. Dan menjatuhkan hukuman atau vonis tanpa memikirkan dulu kesalahan-kesalahan yang kita lakukan.
Sahabat, apa yang anda sedang pikirkan saat ini, mungkin membenci orang yang berbuat salah kepada kita, atau mungkin saja ada masalah sedikit dalam pekerjaan. Biasanya kalau dalam pekerjaan, banyak dari kita saling menyalahkan dan menuduh teman-teman sekerja kita tidak bagus dalam berkerja, mungkin dia salah membuat daftar Anggota dan bermacam-macam lainnya. Setelah itu dia melaporkan agar supaya teman sekerja kita itu dipecat saja karena tidak benar dalam perkerjaan, sementara kita tidak melihat kesalahan yang pernah kita lakukan, mungkin dalam membuat laporan keuangan dan laporan harga barang misalnya. Coba kita berpikir sejenak, kok bisa masalah kecil yang mereka kerjakan atau teman kita kerjakan kita pingin agar dia dipecat atau di marahin atasan. Sedangkan kita sendiri mempunyai masalah lenih besar atau katakan masalahnya melebihi dari teman kita, kenapa tidak dipecat. Jangan saling menyalahkan sahabatku, sebagai manusia kita harus berpikir adakah dari antara kita yang tidak berdoa, kalau ada yang menjawabnya ia, maka dari kami ingin Foto bareng dan minta tanda tangannya, Aminnn saudaraku. Manusia yang sempurnah dan tidak pernah berbuat dosa hanya satu yaitu Tuhan Yesus saat Bapa disorga mengirim DIA untuk menebus dosa manusia. Seandanya Bapa tidak mengirimkan anak-NYA untuk menebus dosa nenek moyang kita, Maka kita tidak ada sampai hari ini juga.
Kita harus membenahi diri kita gara tidak menjadi orang yang gemar menghakimi dan menyalahkan orang lain, tetapi membantu atau memimbing supaya kejalan yang benar, dengan cara yang tepat. Bagaimana agar kita bisa mencapai itu, Saat ini sahabat, ada Lomba dari Blog Contest pertamina dimana memberikan kalimat Untuk menjadi kalimat untuk lombat tersebut, kalimat itu adalah Kerja Keras adalah Energi Kita. Bisa kami simpulkan tanpa Usaha tanpa kerja keras kita untuk menghadapi kehidupan ini, dan untuk menggalahkan kedagingan kita maka kita tidak bisa mencapai apa yang sudah Tuhan Persiapkan dalam Kehidupan kita. Mungkin pekerjaan, karir, usaha. Tanpa usaha kita tidak berarti sama sekali, bagaimana agar kita bisa lebih semangat kepada Tuhan. Kuncinya adalah Selalu Percaya akan Tuhan, Jujur, Saling memaafkan, dan kedagingan kita harus matikan, karena agar memancarkan Tuhan dalam Hidup kita. Dan benar juga apa yang Pertamina Katakan, Bahwa KERJA KERAS ADALAH ENERGI KITA. Bisa anda bayangkan, banyak dari kita selalu berpikir saya tidak bisa melewati cobaan tersebut, dan saya rasa tidak bisa mengatasi permasalahan ini. Kenyataannya setelah kita hidup dalam Tuhan dan percaya kepada Tuhan, kita baru menbyadarinya setelah kita melewati dan mengatasi masalah tersebut, Ternyata Energi Kita, yang Tuhan berikan akan kelihatan jika kita benar-benar bekerja keras untuk melewatinya.. Amin saudaraku…
Salam Renungan harian Setiap Hari : ( Je)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar