Rabu, 11 November 2009

Perangkap Tikus

Seekor tikus mengintip dari lobang yang ada tembok untuk melihat petani dan istrinya membuka belanjaan mereka. Tikus itu bertanya dalam hati, makanan apa yang mereka bawah. Tikus ini sangat terkejut saat melihat apa yang di bawah oleh petani tersebut, petani membawa perangkap tikus. Tikus ini ketakutan dan berlari sambil berteriak ada perangkap tikus, ada perangkap tikus di rumah. Dia bertemu dengan Ayam tetapi ayam tersebut menjawab kepada Tikus, Tuan tikus, perangkap itu adalah kuburanmu, itu tidak ada hubungannya denganku. Aku tidak mau menjadi repot hanya karena urusanmu. Tikus kemudian berlari lagi dan bertemu dengan Babi, lalu tikus itu berbicara kepada babi. Ada perangkap tikus dalam rumah ini, tetapi babi ini berkata kepada Tikus.. Saya ikut sedih sahabatku, saya tidak bias berbuat apa-apa, saya hanya bisa bantu dalam doa kepadamu, yakinlah sahabtku engkau selalu ada di dalam doaku. Tikus itu berlari lagi dan bertemu dengan sapi. Tetapi sapi itu berkata, saya juga ikut sedih akan perangkap tikus itu tetapi itu tidak untukku, karena hidungku saja tidak cukup untuk perangkap tikus tersebut.
Lalu kembalilah tikus itu dengan muka tertunduk dan hatinya sangat hancur dan putus asa. Pada tengah malam sahabat renungan, perangkap tikus itu berbunyi dan istri petani itu kaget dan bangun, petani ini langsung menuju ketempat perangkap tersebut, perangkap tersebut dipasang dalam tempat yang gelap, jadi istri petani ini tidak tau akan apa yang terperangkap dalam perangkap itu. Ternyata dalam perangkap itu adalah ekor ular yang berbisa, yang masuk dalam rumah itu, istri petani ini tidak melihat apa yang terperangkap., dan tiba-tiba istri petani itu dipatuk oleh ular. Petani ini langsung dibawah oleh suaminya kerumah sakit. Setelah balik dari rumah sakit dengan tubuh yang lemah mereka mendengar dan mereka meyakini bahwa Sup bisa menyembuhkan penyakit tersebut. LAlu petani itu memotong Ayam, tetapi penyakitnya tidak kunjung sembuh, lalu banyak tetangga yang berkunjung ke rumah petani ini, lalu sang petani memotong babi untuk melayani mereka. Beberapa hari kemudian istri petani ini tidak tertolong lagi, lalu lebih banyak orang yang dating untuk mengucapkan keprihatinan mereka. Dan petani itu akhirnya memotong sapi juga.
Sahabat Renungan, jika anda atau melihat ada salah satu dari saudara kita bahkan teman akrab kita sendiri menderita atau masalah, dan anda berpikir bahwa masalah tersebut tidak berkaitan dengan anda, ingat ketika seseorang dari kita menderita, sebenarnya kita sendiri juga terancam menderita. Kita semua sama dan terlibat dalam perjalanan kehidupan ini. Kita ini semaunya bersaudara, jangan hanya mementingkan kepentingan pribadi sendiri, tetapi kita harus saling memberikan Dukungan, bantuan, saling menguatkan, dan menolong saudara kita yang sedang dalam kekurangan, Ketakutan, penderitaan, ataupun pencobaan.


Salam kami : Renungan Harian Setiap hari

Sumber : Manna Sorgawi

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive