“Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku” (Ayub 38:3)
Laki-laki berbicara tentang kekuatan dan sifat ksatria. Seperti kata Rasul Paulus, “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat” (1 Korintus 16:33).
Jadi persoalan laki-laki di sini bukanlah menyinggung masalah diskriminasi gender, sebab Anda sebagai wanita juga dituntut untuk berdiri sebagai laki-laki, tetap kuat dan bersifat ksatria.
Tidak semua orang dapat bersikap sebagai laki-laki. Ada seorang yang tinggi besar dan setiap hari selalu berada di tempat kebugaran dan melatih otot-ototnya supaya setiap orang (terutama wanita) terkesima dengan badannya yang kekar dan berotot. Tetapi saat menghadapi masalah, dia menjadi begitu mudah terpuruk dan kekuatannya amatlah rapuh. Apalagi setelah pacarnya memutuskan hubungan, wah si otot kekar itu tidak mau makan sampai seminggu. Badan sih kekar, tetapi dia bukanlah seorang yang berdiri bak pria sejati.
Sekarang bagaimana dengan Anda. Apalah Anda juga berlaku bak seorang pria sejati. Sebagai orang percaya Anda wajib untuk menyandarkan semua kekuatan Anda di dalam Dia. Anda harus melatih otot-otot iman Anda di dalam ruangan kebugaran surgawi. Di manakah ruangan itu? Pada saat Anda berada di kamar Anda dan bertekuk lutut sambil menyembah Allah, maka itulah ruangan kebugaran surgawi Anda. Di dalam ruangan itu, saat Anda memuliakan Tuhan, Dia sedang menyalurkan kekuatan-Nya kepada Anda. Dan setelah Anda keluar dari ruangan itu, maka Anda berubah menjadi “Superiman” alias sesosok manusia rohani yang perkasa.
Saat hendak menjawab Ayub, rupanya Tuhan juga menghendakinya terlebih dahulu untuk berdiri sebagai laki-laki. Suatu perintah yang sebenarnya tidak dapat ditawar lagi.
Anda tidak mungkin bergulat dengan persoalan Anda melalui kekuatan Anda sendiri. Anda butuh kekuatan ilahi supaya Anda dapat berdiri bak laki-laki sejati. Paulus adalah laki-laki sejati yang dengan mantap dan telah melalui berbagai aral dan sampai pada akhirnya mahkota kemuliaan siap dia terima.
Sponsor: Goodhealth New Zealand and Oleh-oleh Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar