Supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. —Roma 6:4
Sebuah acara TV yang suka saya tonton adalah tayangan yang berjudul Ambush Makeover. Ada dua orang wanita yang dipilih untuk menikmati 3 jam pemanjaan diri yang dijalani dengan mengubah gaya rambut, rias wajah, dan busana mereka. Sering kali hasilnya adalah suatu perubahan besar. Ketika kedua wanita itu melangkah keluar dari balik tirai, para penonton pun terpesona. Teman-teman dan keluarga mereka terkadang mulai menangis. Setelah semua itu, wanita dengan penampilan baru tersebut akhirnya diperbolehkan bercermin untuk melihat dirinya sendiri. Ada diantara mereka yang begitu terkejut sampai terus-terusan menatap cermin, seolah-olah ingin mencari bukti bahwa yang dilihatnya di cermin itu adalah benar-benar dirinya sendiri.
Ketika para wanita itu berjalan melintasi panggung untuk bergabung dengan orangorang yang menemani mereka, jati diri mereka yang lama pun terlihat. Banyak di antara mereka yang tidak tahu bagaimana berjalan dengan sepatu baru mereka. Walaupun mereka terlihat cantik, langkah-langkah mereka yang canggung memudarkan pesona mereka. Perubahan mereka belumlah sempurna.
Hal ini juga berlaku dalam kehidupan Kristen kita. Allah telah bekerja di dalam diri kita untuk memberi kita awal yang baru. Namun, berjalan di jalan Tuhan (Ul. 11:22) membutuhkan waktu, usaha, dan banyak latihan. Jika kita hanya diam dan terpaku, orang bisa saja mengira kita sudah berubah. Namun, dari cara kita berjalanlah terlihat seberapa jauh kita telah menghidupi perubahan itu. Diubahkan berarti membuang cara hidup kita yang lama dan belajar suatu cara baru untuk menjalani hidup (Rm. 6:4).
Kehidupan baru di dalam Kristus telah dimulai—
Masa lalu dan kegelapannya telah berlalu;
Perhatikan cermat apa yang telah dilakukan sang Juruselamat,
Karena perubahan sedang mulai merekah. —Hess
Sumber: Renungan Santapan Rohani
Ssponsor: Goodhealth Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar