Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. —Efesus 5:15
Ketika tinggal di rumah kami untuk sementara waktu, cucu perempuan saya, Addie, suka bertanya, “Sedang apa, Kek?” hingga berulang kali. Baik ketika saya sedang bekerja di depan komputer, memakai sepatu untuk pergi keluar rumah, duduk membaca, atau menolong di dapur, Addie akan menghampiri saya dan menanyakan apa yang sedang saya lakukan.
Setelah menjawabnya berkali-kali dengan jawaban, “Membayar tagihan,” “Mau pergi ke toko,” “Membaca koran,” “Membantu Nenek,” saya berkesimpulan bahwa Addie sedang mengajukan suatu pertanyaan yang bagus.
Menjawab pertanyaan seorang gadis kecil yang ingin tahu tentang segala hal yang kita lakukan adalah hal biasa, tetapi memberi jawaban kepada Allah tentang perbuatan-perbuatan kita adalah hal yang sungguh lebih penting. Mungkin ada manfaatnya bagi kita untuk berpikir bahwa Allah dapat menghampiri kita setiap saat dan bertanya, “Apa yang sedang kau lakukan?” Bayangkan betapa seringnya jawaban kita akan terdengar sia-sia.
“Aku sedang menghabiskan waktu sepanjang malam dengan menonton TV.” “Aku makan lebih banyak daripada yang seharusnya.” “Aku menjalani satu hari lagi tanpa berbicara dengan-Mu.” “Aku sedang ribut dengan istriku.” Daftarnya bisa lebih panjang lagi dan akan membuat kita malu.
Kita diminta untuk menggunakan waktu kita dengan hati-hati—dengan terus ingat untuk memuliakan Allah (1 Kor. 10:31; Kol. 3:23). Paulus berkata, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup” (Ef. 5:15). Jadi, ini memang pertanyaan yang bagus. Allah ingin tahu, “Apa yang sedang kau lakukan?” —JDB
Kita semua harus mempertanggungjawabkan kepada Allah
Bagaimana kita menggunakan waktu kita setiap hari;
Apakah setiap waktu kita gunakan dengan hati-hati,
Atau terbuang sia-sia begitu saja? —Sper
Sumber: Santapan Rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar