Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, . . . yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11
Sebuah hotel berumur 60 tahun di Kansas sedang direnovasi menjadi apartemen. Sebuah kapal berkarat yang dilabuhkan di Philadelphia sedang diperbaiki dan kemungkinan akan dijadikan sebuah hotel atau museum. Hanggar 61, sebuah karya arsitektur yang dikagumi di kawasan bandar udara lama Stapleton di Colorado, sedang diubah menjadi sebuah bangunan gereja. Setiap bangunan tersebut semula mempunyai kegunaan tertentu yang kini tidak lagi berguna. Meski demikian, ada orang yang kemudian mampu melihat harapan dan tujuan baru dari setiap bangunan lama tersebut.
Apabila bangunan dapat dihidupkan kembali dan diberikan tujuan yang baru, mengapa tidak dengan manusia? Pikirkan tentang tokoh-tokoh di Alkitab yang jalan hidupnya berubah ke arah yang tak terduga. Yakub yang bergulat dengan malaikat Tuhan (Kej. 32); Musa yang berbicara kepada semak yang menyala (Kel. 3); Paulus yang buta sementara (Kis. 9). Kisah mereka masing-masing memang berbeda, tetapi semuanya mengalami perubahan tujuan ketika perjumpaan mereka dengan Allah membawa mereka ke suatu jalan hidup yang baru.
Kita mungkin juga mengalami situasi-situasi yang mengubah jalan hidup kita. Namun, Allah mengingatkan kita tentang hal ini: Aku mengasihimu terlebih dahulu sebelum Engkau mengasihi-Ku. Aku hendak memberikan pengharapan dan masa depan kepadamu. Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Ku karena Aku yang memeliharamu (1 Yoh. 4:19, Yer. 29:11, 1 Ptr. 5:7, Yoh. 10:10).
Ketika Anda berpegang pada janji-janji Allah, mintalah kepada-Nya untuk menunjukkan arah dan tujuan yang baru bagi hidup Anda.
Allah punya suatu tujuan untuk hidupmu, Jadi yang perlu kau lakukan Adalah mengikut Dia, dengan percaya bahwaDia akan tetap mengarahkanmu.
Sumber: Renungan Harian Santapan Rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar