Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Ulangan 8:2
Suatu hari saya dihubungi oleh seseorang yang belum saya kenal dan orang ini ingin konseling tentang kehidupan dia dan juga hubungan keluarganya. Hingga cerita inti dari konseling tersebut adalah dia sedang mengalami masalah keuangan, hubungan keluarga maupun dengan orang lain. Tetapi ada satu kalimat yang menarik perhatian saya dan langsung teringat akan ayat diatas katanya "Kenapa saat saya telah sungguh-sungguh hidup didalam Tuhan, masalah datang silih berganti apakah Tuhan tidak melihat masalah yang sedang saya alami".
Mengikut Tuhan bukan hanya membalikan telapak tangan saja dan berpikir bahwa kita pasti akan baik-baik saja dan sukses!. Boleh saja berpikir seperti itu dan tidak ada salahnya, sebab Tuhan berjanji Kalau kita hidup bergaul dengan-Nya apa saja yang kita perbuat berhasil. Namun sebelum janji Tuhan tercapai kita sebagai orang percaya pasti akan mengalami bagaimana diproses oleh Tuhan. Seringkali orang percaya lari dari prosesnya Tuhan dan bisa dikatakan Gatot (Gagal Total) dari rancangan yang Tuhan telah sediakan yaitu rancangan damai sejahtera karena tidak mau mengalaminya dan ingin di zona yang nyaman saja.
Seperti bangsa israel yang Tuhan ijinkan berada dipadang gurun selama 40 tahun dengan tujuan sebelum tanah perjanjian yang Tuhan akan berikan kepada bangsa israel nyata! maka Tuhan mau melihat apakah bangsa israel tetap berpegang teguh pada ketetapan Tuhan dan mentaati semua perintah-Nya tetapi bukan itu saja? Tujuan dari Tuhan adalah membentuk karakter dan mental dari bangsa israel yang selalu bersunggut-sunggut.
Kalau kita mambaca dalam Kitab Yosua bagaimana bangsa israel menduduki negeri yang Tuhan berikan, mereka harus berperang dan merebutnya jadi ada usaha keras untuk mencapainya, oleh sebab itu Tuhan memeberikan proses kepada bangsa israel waktu itu agar mental dan karakter serta selalu berani menghadapi cobaan tinggal tetap di dalam bangsa israel.
Mengikut Tuhan bukan hanya membalikan telapak tangan saja dan berpikir bahwa kita pasti akan baik-baik saja dan sukses!. Boleh saja berpikir seperti itu dan tidak ada salahnya, sebab Tuhan berjanji Kalau kita hidup bergaul dengan-Nya apa saja yang kita perbuat berhasil. Namun sebelum janji Tuhan tercapai kita sebagai orang percaya pasti akan mengalami bagaimana diproses oleh Tuhan. Seringkali orang percaya lari dari prosesnya Tuhan dan bisa dikatakan Gatot (Gagal Total) dari rancangan yang Tuhan telah sediakan yaitu rancangan damai sejahtera karena tidak mau mengalaminya dan ingin di zona yang nyaman saja.
Seperti bangsa israel yang Tuhan ijinkan berada dipadang gurun selama 40 tahun dengan tujuan sebelum tanah perjanjian yang Tuhan akan berikan kepada bangsa israel nyata! maka Tuhan mau melihat apakah bangsa israel tetap berpegang teguh pada ketetapan Tuhan dan mentaati semua perintah-Nya tetapi bukan itu saja? Tujuan dari Tuhan adalah membentuk karakter dan mental dari bangsa israel yang selalu bersunggut-sunggut.
Kalau kita mambaca dalam Kitab Yosua bagaimana bangsa israel menduduki negeri yang Tuhan berikan, mereka harus berperang dan merebutnya jadi ada usaha keras untuk mencapainya, oleh sebab itu Tuhan memeberikan proses kepada bangsa israel waktu itu agar mental dan karakter serta selalu berani menghadapi cobaan tinggal tetap di dalam bangsa israel.
Masalahnya sekarang adalah bagaimana pandangan Anda tentang Proses yang datang dihidup Anda?
1. Lari dari Proses itu (Rancangan Tuhan gagal dicapai)
2. melewati Proses itu (Mendapatkan rancangan Yang Tuhan telah Siapkan)
Pilihannya ada di kehidupan Sahabat.
Jangan memandang proses sebagai masalah besar tetapi biarlah proses itu kita pandang adalah kesuksesan yang Tuhan berikan untuk kita. (JE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar