Karena itu sadarlah dan bertobatlah, . . . agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan. —Kisah Para Rasul 3:19-20
Hal apa yang paling menyegarkan atau melegakan bagi Anda? Minuman dingin di hari yang panas? Tidur siang? Mendengarkan lagu pujian dan penyembahan?
Tema alkitabiah tentang penyegaran memiliki beragam arti jasmani dan rohani. Dalam Kitab Suci kita membaca tentang kesegaran dengan beristirahat pada hari Sabat (Kel. 23:12), dengan minum air sejuk setelah melakukan aktivitas jasmani (Hak. 15:18-19), dengan mendengarkan alunan musik yang menenangkan (1 Sam. 16:23), dan dengan mengikuti persekutuan yang menguatkan (2 Tim. 1:16).
Rasul Petrus menjelaskan tentang saat penyegaran rohani yang terjadi pada Hari Pentakosta. Ia mendesak para pendengarnya untuk bertobat dan menanggapi Injil “agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan” (Kis. 3:20). Pernyataan Petrus ini sangatlah berarti terutama bagi para pendengar Yahudi karena ini mengacu kepada masa seribu tahun ketika Mesias akan memerintah. Namun, kabar baik tentang kehidupan rohani juga kemudian diteruskan kepada bangsa-bangsa lain (Kis. 10).
Bahkan sekarang sebagai orang-orang percaya, kita dapat mengalami saat-saat penyegaran dengan menenangkan hati kita dalam doa dan pembacaan Alkitab di saat teduh kita. Ketika kita menyediakan waktu secara pribadi bersama Allah, kita dapat mengalami damai dan sukacita-Nya yang memperbarui jiwa kita. Tidakkah Anda mengucap syukur ketika mengalami saat-saat penyegaran rohani seperti ini setiap hari? —HDF
Sebuah Doa: Tuhan, kuingin jiwaku disegarkan dan diperbarui
hari ini. Berbicaralah kepadaku melalui firman-Mu agar aku
boleh mengerti hati-Mu, dan tolong aku untuk membuka hatiku
pada-Mu dalam doa. Amin.
Sumber : Santapan Rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar