jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Matius 6:23. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Lukas 11.35
Dalam sebuah film "Gandhi" yang emgisahkan kehidupan mahatma Gandhi, terdapat adegan indah di mana Gandhi mencoba menjelaskan filosofinya pada seseorang misionaris Presbyterian, Charles Andrews. Ketika berjalan bersama di sebuah kota di Afrika Selatan, mereka tiba-tiba dihadang oleg beberapa anak berandalan. Pendeta Andrews memandang para gangster yang ganas itu dan memutuskan untuk melarikan diri, Gandhi menghentikannya dan berkata, "Bukankah menurut Perjanjian Baru bila musuh menampar pipi kananmu, berikan juga pipi kirimu?" Andrews menjawab, "Kalimat yang tertulis itu digunakan secara metaforis". Gandhi menjawab, "Saya kira tidak. Saya kira Yesus mengajarkan kepada kita untuk berani dan bersedia menerima beberapa pukulan tanpa kita melawan atau menghindar. Ketika kita mengalami hal itu, sifat alamiah pemberontak dalam diri kita akan berkurang. Kebencian kita akan berkurang. Rasa hormat dan belas kasihan akan bertambah. Saya kira Kristus mengerti itu, dan saya melihat itu berhasil."
Sekian Tahun kemudian, seorang pendeta Amerika kulit hitam yang bernama, Marthin Luther King Jr., Melakukan hal yang sama seperti Gandhi lakukan yaitu melawan kekerasan tanpa kekerasan. King sering mengatakan, tujuan utamanya bukanlah mengalahkan orang kulit putih, tetapi untuk membangun rasa seperioritas palsunya. King berhasil pada akhirnya terjadi rekonsiliasi sehingga terciptalah masyarakat yang saling mengasihi akibatnya rasialis superioritas kulit putih di Amerika mereda.
Secara publik Gandhi tidak pernah mengaku dirinya sebagai orang Kristen, tetapi secara tindakan dan perbuatan ia melakukan apa yang dikatakan dan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Tentu saja perbuatan Gandhi ini dapat mengingatkan setiap kita yang percaya kepada Tuhan Yesus, betapa kita yang percaya justru seringkali bersikap dan bertindak seperti orang yang belum percaya. Gandhi yang bukan orang Kristen mendapat "Pencerahan", sedangkan kita sebagai orang Kristen "terbutakan." Firman Tuhan diatas mengingatkan kepada kita bahwa kalau kita yang ada di dalam terang tidak bisa melihat kebenaran Yesus katakan, maka sebenarnya betapa gelapnya "kegelapan" yang menutupi hati kita. Bagaimana Menurut Anda??
Sumber : Renungan King's Sword
Tidak ada komentar:
Posting Komentar