Sabtu, 23 Oktober 2010

Menyatakan kemuliaan Allah

Tiga tahun terakhir kehidupan ayah saya dirusak oleh penyakit ALS. Penyakit itu membawanya dari seorang mekanik yang sehat menjadi seorang lumpuh yang harus tetap tinggal di tempat tidur. Ia kehilangan suara dan otot-ototnya, tetapi ia tidak pernah kehilangan imannya. Para pengunjung memperhatikan. Bukan pada apa yang dikatakannya, tapi pada apa yang dilihatnya. Dengan tidak pernah nampak marah atau merasa kepahitan, Jack Lucado menderita dengan agung.

Imannya menuntun satu orang untuk mencari iman yang sama. Setelah pemakaman, orang tersebut mencari saya dan memberitahukan saya. Dikarenakan teladan ayah saya, ia mau mengikut Yesus. Apakah Tuhan merencanakan penyakit ayah saya untuk alasan itu?

Karena mengetahui harga yang Ia berikan kepada satu jiwa, saya tidak akan terkejut. Dan membayangkan kemegahan surga, saya tahu ayah saya tidak mengeluh. Suatu masa penderitaan di dunia, adalah tugas kecil jika dibandingkan dengan upahnya. Daripada mengeluhkan permasalahan kita, selidiki dan renungkanlah. Dan di atas segalanya, gunakanlah masalah itu untuk menyatakan kemuliaan Allah. (Max Lucado)

Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Yohanes 9:1-3


Sumber : Naomi ( Mail Sabda)

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive