Baca: 2 Petrus 1:3-16
Sebab kami tidak mengikuti dongengdongeng isapan jempol manusia . . . tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. —2 Petrus 1:16
Serial buku anak-anak “Narnia” yang ditulis oleh C. S. Lewis memiliki makna yang melambangkan nilai-nilai kebenaran Kristen. Dalam kisah yang berjudul Prince Caspian (Pangeran Kaspian), Lewis bercerita tentang seorang tiran yang berhasil merebut takhta kerajaan Narnia yang indah menawan. Keponakan mudanya, Pangeran Kaspian, telah mendengar kisah tentang raja agung Narnia yang mati dan bangkit lagi untuk menghancurkan kuasa jahat. Pamannya menyepelekan kisah ini dan menganggapnya sebagai dongeng belaka. Namun, sang pangeran kemudian menemukan bahwa kisah kuno ini ternyata benar.
Lewis bermaksud untuk menggambarkan bagaimana orang-orang skeptis sering menyepelekan catatan Alkitab tentang Kristus dan menganggapnya sebagai mitos. Namun, seperti para ahli Alkitab masa kini, Lewis yakin bahwa berdasarkan bukti sejarah, catatan kehidupan supernatural Yesus adalah benar. Sir Frederic Kenyon, mantan direktur Museum Nasional Inggris, memiliki keyakinan yang sama tentang keandalan Kitab Suci. Mengenai ini ia menulis, “Baik keaslian maupun keutuhan seluruh kitab dari Perjanjian Baru dapat dianggap sebagai . . . kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi.”
Para rasul juga memiliki keyakinan yang sama terhadap catatan Alkitab tentang Yesus: “Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya” (2 Ptr. 1:16).
Kita pun dapat merasa yakin bahwa catatan Alkitab mengenai Sang Raja segala raja adalah catatan sejarah yang akurat. —HDF
Pertanyaan skeptis, keraguan, dan hinaan,
Memprotes semua kebenaran yang kita pegang;
Tetapi firman Tuhan itu kekal, kebenarannya tetap,
Menyatakan apa yang perlu kita dengarkan. —K. De Haan
Dalam dunia yang terus berubah, Anda dapat mempercayai firman Allah yang tidak pernah berubah.
Sumber : Santapan Rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar