Baca: Mazmur 146
Aku hendak memuliakan Tu han selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. ÑMazmur 146:2
Robert Lowry merasa bahwa berkhotbah merupakan sumbangannya yang terbesar selama hidupnya. Namun, pendeta abad ke-19 ini justru paling diingat karena musik rohani dan kidung-kidung rohani yang digubahnya. Lowry menggubah lirik atau musik lebih dari 500 lagu, antara lain ÒChrist AroseÓ (Kristus Bangkit), ÒI Need Thee Every HourÓ (Ya Tuhan Tiap Jam), dan ÒShall We Gather at the RiverÓ (Apa Kita ÔKan Berhimpun).
Pada tahun 1860, ketika Amerika Serikat berada di ambang pecahnya Perang Saudara, Lowry menulis kata-kata abadi ini dengan fokus bukan pada keadaan-keadaan mengerikan yang akan datang, melainkan pada Kristus yang tidak pernah berubah:
Apalah sukacita dan nyaman berlalu
Tuhan Juruselamatku hidup selalu
Apalah kegelapan yang mengitariku
Pujian di dalamnya diberi padaku
Tiada badai sanggup goncangkan jiwa
Pada perlindungan itu kupercaya
KarÕna Kristus Tuhan atas semesta
Bagaimana mungkin ku tak bernyanyi?
Keyakinan iman Lowry pada Allah, selama ia mengalami masa-masa sulit, telah menggemakan kata-kata pemazmur: ÒJanganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. . . . Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, AllahnyaÓ (Mzm. 146:3-5).
Bagaimana kita menanggapi situasi kehidupan, baik dengan iman atau rasa takut, tergantung pada fokus kita. Menyadari bahwa ÒTuhan itu Raja untuk selama-lamanyaÓ (ay.10), bagaimana mungkin kita tidak bernyanyi? ÑDCM
Jika Anda senantiasa selaras dengan Kristus, Anda dapat bernyanyi bahkan di dalam kegelapan.
Sumber : Santapan Rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar