Kamis, 22 Juli 2010

MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG DIBERKATI

Pdt. Bambang Hengky

Ekspresi yang paling sederhana dari orang yang diurapi Tuhan adalah
mengasihi keluarganya. Kita bisa belajar dari Obed Edom tentang hal
ini. Dia adalah orang yang sangat diurapi dan sangat menghargai
keluarganya. Saat Daud mengangkat Tabut (lambang hadirat Allah) dengan
kereta, di dekat pengirikan Kidon kereta tersebut tergelincir.

Uza berusaha memegang tabut, namun disambar Tuhan hingga mati. Daud
marah tapi juga takut untuk meneruskan pemindahan tabut itu. Maka
tabut itupun ditinggal di rumah Obed Edom. Tiga bulan tabut itu ada di
rumah Obed Edom, dan Tuhan memberkati dia beserta seluruh isi
rumahnya. (1 Tawarikh 13:14).

Sekarang mari kita bandingkan. Sebelumnya tabut itu ada di rumah
seorang imam bernama Abinadab, 20 tahun lamanya. Tapi dampak yang
ditimbulkan adalah seluruh kaum Israel mengeluh. Artinya tidak ada
berkat! (1 Sam 7:1-2) Sangat kontras! Apa yang membedakan Obed Edom
dengan Abinadab? Kenapa Obed Edom, orang Yahudi yang tinggal di Gat,
wilayah Filistin, yang bukan menyembah Allah Yehova, dia diberkati.
Sedangkan Abinadab, tinggal di kalangan imam, tidak diberkati?

Salah satu jawaban yang terlihat jelas adalah : Obed Edom mengelola
keluarganya dan seisi rumahnya dengan baik.
Obed Edom berhasil memerankan fungsi ayah dan suami dengan sangat
tepat. Dia bisa membawa istri dan anak-anaknya mencintai dan menyembah
Tuhan. Terbukti bahwa 8 anaknya, bahkan 62 keturunannya menjadi
orang-orang yang terhormat dan berhasil hidupnya. (1 Taw 26:4-8)
Bahkan kita jadi tahu bahwa Obed Edom dan keluarganya diberkati Tuhan
tidak hanya selama 3 bulan saja, tetapi selama 230 tahun, yaitu sejak
masa pemerintahan raja Daud sampai dengan masa pemerintahan raja
Amazia, Obed Edom secara turun temurun mendapat tugas terhormat, yaitu
menjaga harta kekayaan istana raja. (2 Taw 25:24) Inilah `keluarga
impian Tuhan' yang melahirkan keturunan-keturunan Illahi, keturunan
yang perkasa dan diberkati.

Obed Edom diberkati seluruh keluarganya karena adanya didikan yang
baik dan benar yang diterapkan sehingga keturunannya pun bertumbuh di
dalam kebenaran. Mengelola rumah tangga hingga bisa seperti ini
tidaklah mudah. Diperlukan komitmen yang kuat, upaya sungguh-sungguh,
cinta yang tidak berkesudahan, dan yang paling penting adalah selalu
menghadirkan Tuhan sebagai pemimpin keluarga. Membangun rumah tangga
adalah pekerjaan yang tidak sederhana. Badai masalah paling banyak
terjadi di dalam rumah tangga, oleh sebab itu kita harus selalu
waspada.

Pertolongan bagi rumah tangga yang akan hancur bukan konselor atau
pendeta, tetapi harus Tuhan sendiri. Tuhanlah Sang Perancang lembaga
keluarga. Tuhan paling memahami bagaimana mengelola rumah tangga.

Secara singkat kita bisa belajar dari Obed Edom dalam mengelola rumah
tangganya :
1. Obed Edom sangat menghormati rumah tangganya.
2. Ada kesatuan, dalam segala hal, terutama dalam hal didikan.
3. Ada transfer kehidupan, yaitu keteladanan hidup pemimpin keluarga.



--
Salam Kasih Dalam Yesus Kristus,
naomi

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive