Kata Samuel kepada Saul: “Perbuatanmu itu bodoh, engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Allahmu, yang diperintahkan kepadamu.” —1 Samuel 13:13
Tidak ada lagi kota Picher di Oklahoma. Kota, yang pernah ramai dengan 20.000 penduduk ini, menghentikan kegiatannya di pertengahan tahun 2009. Pada kuartal pertama tahun 1900, Picher merupakan kota yang berkembang pesat karena punya kandungan timah dan seng yang melimpah. Para pekerja mendulang bijih timah yang digunakan sebagai bahan baku untuk memperlengkapi Amerika selama Perang Dunia I dan II berlangsung.
Pamor Picher memudar ketika kandungan timahnya semakin berkurang—tetapi masalah terbesar adalah selain menghasilkan kekayaan, timah dan seng juga menyebabkan polusi. Karena tidak ada yang dilakukan untuk mengatasi polusi, Picher menjadi daerah kosong yang beracun, dan pemerintah menutup kota tersebut.
Apa yang terjadi pada kota Picher, dapat terjadi pada manusia. Kemakmuran dapat terlihat begitu baik sehingga sulit untuk memikirkan sisi-sisi buruk yang mungkin terjadi. Tindakan yang merusak kesehatan rohani dalam jangka panjang dapat diterima, dan bila masalah tidak diperbaiki, kehancuran akan terjadi. Ini dialami raja Saul. Ia memulai sebagai raja yang baik, tetapi dalam mencapai keberhasilan, ia gagal melihat kerusakan yang ditimbulkannya. Ketika ia mengabaikan perintah-perintah Allah, ia bertindak bodoh (1 Sam. 13:13) dan kehilangan kerajaannya (ay.14).
Dalam usaha kita mencapai keberhasilan, kita perlu memperhatikan polusi rohani yang muncul ketika kita gagal mengikuti panduan alkitabiah yang jelas dari Allah. Hidup saleh selalu mengalahkan kehidupan yang beracun. —JDB
Tuhan telah memberi kita perintah
Dan meminta kita untuk menaatinya;
Rancangan kita sendiri pasti akan gagal
Jika kita mengabaikan jalan-Nya! —Bosch
Sumber : Santapan Rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar