Kamis, 10 Juni 2010

Berhenti Untuk Menolong


Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. —Lukas 10:27


Dr. Scott Kurtzman adalah kepala ahli bedah di Rumah Sakit Waterbury di Connecticut. Ia sedang dalam perjalanan untuk mengajar suatu mata kuliah ketika ia menyaksikan tabrakan beruntun yang mengerikan karena melibatkan 20 kendaraan. Perasaan trauma berkecamuk di hati dokter ini ketika ia berjalan melewati banyak besi ringsek yang berserakan tersebut sambil berseru, “Siapa yang butuh pertolongan?” Setelah menolong selama 90 menit, para korban dapat dibawa ke rumah sakit terdekat, dan Dr. Kurtzman berkata, “Orang yang diberkati dengan kemampuan seperti saya tak dapat begitu saja meninggalkan seseorang yang sedang terluka. Saya tak mau menjalani hidup seperti itu.”

Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang pria yang bersedia berhenti untuk menolong sesama (Luk. 10:30-37). Seorang Yahudi telah dicegat, ditelanjangi, dirampok dan ditinggalkan dalam keadaan sekarat. Seorang imam Yahudi dan seorang Lewi melewati tempat kejadian itu, melihat orang yang sekarat itu, tetapi malah melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria yang dianggap hina. Ia melihat orang yang sekarat itu dan belas kasihan pun menyeruak. Belas kasihan ini dilanjutkan dengan perbuatan: orang Samaria ini mengobati dan membalut luka-luka orang itu, membawanya ke penginapan, merawatnya, membayar biaya penginapan, dan berjanji pada pemilik penginapan untuk kembali melunasinya bila ada tagihan tambahan.

Ada banyak orang yang menderita di sekeliling kita. Dengan digerakkan oleh belas kasihan atas penderitaan mereka, marilah kita menjadi orang yang bersedia berhenti untuk menolong. —MLW

Jangkaulah dalam nama Yesus

Dengan tangan kasih dan kepedulian

Kepada mereka yang membutuhkan

Dan terjerat dalam keputusasaan hidup. —Sper

Belas kasihan selalu disertai perbuatan.

Sumber : Santapan Rohani

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive