Senin, 26 April 2010

Demi Nama-Nya

Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. —Ibrani 13:5





Bangsa Israel kuno berkumpul di Gilgal dalam rangka pelantikan Saul sebagai raja mereka yang pertama (1 Sam. 11:15). Tuhan tidak senang karena umat-Nya telah meminta seorang raja, meskipun demikian pada peristiwa ini Samuel mengucapkan perkataan ini: “Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya yang besar. Bukankah Tuhan telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umat-Nya” (12:22).

Kita juga adalah “umat kepunyaan Allah sendiri,” jika kita telah mempercayai Yesus sebagai Juruselamat (1 Ptr. 2:9). Allah tidak akan membiarkan kita, meskipun Dia mengetahui bahwa kita akan mengecewakan- Nya. Allah mengenal seperti apakah kita— berdosa, lemah, dan rapuh. Allah mengetahuinya sebelum Dia memanggil kita dan menarik kita mendekat kepada-Nya. Kepastian keselamatan kita tidak ada di dalam diri kita sendiri, tetapi di dalam Allah (1 Yoh. 5:20). Dia akan menjaga kita sampai pada akhirnya.

Ini tidak memberi kita alasan untuk terus berbuat dosa. Paulus berkata, “Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?” (Rm. 6:2). Pilihan-pilihan kita memang mencerminkan nama baik Allah, kesaksian kita di dunia, dan persekutuan kita dengan-Nya. Namun, Allah tidak akan pernah menolak umat-Nya, mereka yang benar-benar menjadi kepunyaan-Nya. Tuhan tidak dapat membiarkan dan tidak akan meninggalkan kepunyaan-Nya (Ibr. 13:5).

Kita memiliki keyakinan. Apa yang diselamatkan Allah, dijaga- Nya—demi nama-Nya yang agung! —DHR

“Sanggup menjaga!” sungguh perkataan yang meyakinkan!

Dia adalah Penjagaku, Juruselamatku, dan Tuhanku.

“Tak akan pernah binasa,” satu pun dari domba-Mu,

Kemuliaan bagi Allah! Dia sanggup menjaga. —NN.

Hidup yang berakar di dalam anugerah Allah yang kekal tidak akan pernah tercabut dari akarnya.

Sumber : Santapan Rohani

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive