Minggu, 10 Januari 2010

TERPELESET KULIT JERUK

Baca: 1 Samuel 17:40-58


Pada tahun 1911, Bobby Leach, seorang stuntman, terjun di air terjun Niagara dalam sebuah tong baja yang dirancang khusus. Ia selamat dan hanya mengalami cedera ringan. Kisah keberaniannya menjadi buah bibir di mana-mana. Beberapa tahun kemudian, Bobby Leach diberitakan meninggal dunia di New Zealand. Penyebabnya sederhana. Saat berjalan kaki di New Zealand, ia terpeleset kulit jeruk. Jatuh. Patah kaki parah. Akhirnya meninggal karena komplikasi.

Kita bisa saja sanggup menghadapi bahaya besar, tetapi justru kalah dengan tan-tangan kecil. Kita siap berhadapan dengan masalah besar, tetapi malah kelim-pungan ke-tika berhadapan dengan ma-salah sepele. Kita bisa tegar menahan gempuran air terjun Niagara, tetapi tidak berdaya karena kulit jeruk. Begitulah risiko kalau kita lalai, menganggap remeh, atau merasa hebat. Itu juga yang terjadi pada Goliat ketika menghadapi Daud. Ia menganggap remeh anak kecil yang kemerahan dan elok parasnya itu (ayat 43). Merasa besar dan sanggup menanganinya dengan mudah. Namun, sejarah mencatat akhir tragis dari sang pendekar kebanggaan bangsa Filistin itu. Sebetulnya Goliat telah kalah sebelum batu umban Daud menghantamnya, yaitu saat ia lengah dan meremehkan lawannya.

Jadi, selalu waspada itu penting; dalam setiap keadaan dan kesempatan. Jangan sampai kita lengah. Jangan mudah menggampangkan sesuatu. Jangan menyepelekan tantangan sekecil apa pun. Kelengahan adalah awal dari kejatuhan. Ingat, bahkan kulit je-ruk pun bisa menewaskan seorang Bobby Leach

KETIKA MENYEPELEKAN SESUATU, KITA MENJADI MUDAH LENGAH; DI SITU BAHAYA MENGINTIP

Penulis: Ayub Yahya\renunganharian.net

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive