Sabtu, 30 Januari 2010

Jadilah Terang!

Baca: Efesus 5:8-14

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu, hiduplah sebagai anak-anak terang. —Efesus 5:8




Teman saya berkesempatan pada setiap musim dingin untuk mengikuti Super Bowl (final kejuaraan football profesional di Amerika Serikat) sebagai wartawan. Tugasnya adalah mengumpulkan wawancara dengan para atlet Kristen dan personel National Football League (Liga Football Nasional) untuk program radio yang berdasarkan iman.

Ketika pertama kali meliput kejuaraan besar tersebut beberapa tahun yang lalu, teman saya itu menjadi kecewa dengan suasana yang hanya mengejar kepuasan dan mementingkan diri sendiri selama minggu pertandingan Super Bowl. "Saya merasa tempat itu sangat gelap," katanya.

Suatu hari, ia mengatakan kepada mantan pemain NFL, seorang Kristen, tentang perasaannya itu. Atlet tersebut memandang teman saya dan berkata, "Saudaraku, kau telah menjadi terang di tempat yang gelap ini." Komentar tersebut mengingatkan teman saya tentang alasan mengapa ia berada di tempat itu, dan membantu memperbarui sukacitanya untuk melayani Allah di tempat dimana terang Injil diperlukan. Hal itu memacunya untuk memancarkan sinarnya.

Mungkin Anda bekerja di lingkungan dimana Allah tidak dikenal, iman dihina, dan lebih menghargai hidup yang tidak mengenal Allah. Mungkin Anda merasa sedang masuk ke "tempat yang sangat gelap".

Mengapa tidak menjadi terang? (Ef. 5:8).melalui senyuman, kata-kata dan perbuatan baik, serta bekerja dengan rajin. Mintalah kepada Allah kesempatan untuk memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus. Mungkin Anda adalah satu-satunya terang yang dilihat rekan sekerja Anda hari ini. —JDB

Allah meletakkan kita di dunia gelap
Supaya kita bercahaya sebagai anak-anak terang;
Jadi, tolonglah kami, Tuhan, untuk memberitakan Firman
Dan menjaga supaya kesaksian kami bersinar terang. —D. De Haan
Kesaksian kita tentang Kristus merupakan terang di dalam dunia yang gelap.


Sumber: Santapan Rohani, Our Daily Bread.

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive