Baca: Mazmur 46
Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi! —Mazmur 46:11
Ketika saya duduk di kursi periksa dokter gigi, saya menjadi tegang karena pengeboran di kanal akar gigi saya akan dimulai. Saya sudah bersiap mengalami hal terburuk, dan bahasa tubuh dan ekspresi wajah saya menunjukkan rasa ketakutan saya. Dokter gigi memandang saya, lalu tersenyum, dan berkata, "Tidak apa-apa, Bill. Berusahalah untuk santai."
Nasihat dokter gigi itu tidaklah mudah untuk dilakukan. Sebenarnya sangatlah sulit untuk berusaha (memerlukan upaya dan usaha) santai (tidak memerlukan upaya dan usaha). Kata berusaha dan santai tampaknya tidak sesuai jika dipadukan—tidak hanya di kursi periksa dokter gigi, tetapi juga dalam kehidupan rohani.
Saya terlalu sering tidak berusaha mengatasi rasa enggan saya untuk berkunjung ke dokter gigi. Di dalam hubungan saya dengan Kristus, saya juga mendapati diri sendiri tidak terlalu berusaha untuk menaati kehendak Allah seperti saya memenuhi keinginan saya sendiri. Pada saat-saat itu, hal yang paling sulit untuk saya lakukan adalah "berusaha untuk santai" dan sungguh-sungguh memercayai Allah sebagai akibat dari pencobaan hidup.
Dalam Mazmur 46:11, kita membaca, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!" Di saat-saat hati saya sedang khawatir, ayat ini mengingatkan saya untuk "diamlah dan ketahuilah." Sekarang, jika saja saya dapat menerapkan ayat ini, dan berserah sepenuhnya di dalam pemeliharaan-Nya, saya akan tenang. —WEC
Tuhan, kami tahu bahwa perhentian sejati dapat ditemukan
Hanya di dalam-Mu. Tolong kami untuk tidak berusaha sendiri
Dan tetap percaya bahwa Engkau akan menyediakan.
Di tangan kasih-Mu kami menemukan peristirahatan. Amin.
Tuhan mengetahui masa depan kita, jadi kita aman di tangan-Nya.
Sumber > Santapan Rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar