Minggu, 01 November 2009

Memberikan Kesempatan


2 Petrus 3:15


Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Suatu hari ada seseorang pendeta yang duduk di depan teras rumahnya, pendeta ini duduk lesu sambil berpikir. Pendeta ini sangat sedih saudaraku, dia sangat terkejut setelah mendengarkan apa yang dia dengar saat selesai Khotba di gerejanya. Saat dia selesai berkhotba tiba-tiba majelis datang dan berkata kepadanya, Jika pak pendeta tetap membiarkan seseorang yang berzina tetap diizinkan beribadah di gereja ini, maka silahkan pak pendeta pilih, merka yang berzina keluar atau kamu. Dia sangat terkejut atas kata-kata dari pengurus gereja tersebut. Pendeta tidak mau kehilangan kedua-duanya majelis maupun orang yang berzina itu. Dia tahu Tuhan sangat membenci dosa tetapi Tuhan menyayangi orang yang berdosa itu.
Saudaraku ketika pendeta ini menjelaskan kepada majelisnya bahwa mereka harus memberi kesempatan kepada seseorang untuk datang kepada Tuhan dan bertobat, Majelisnya malah berkata kepada pendeta, Ini adalah tempat kudus karena ini rumah Tuhan, tidak boleh dicemari oleh pendosa seperti itu, pendeta hanya diam dan bertanya kepada Tuhan Apa yang harus dia lakukan. Bukankah selama ini dia selalu berkotbah agar kita selalu saling mengasihi dan selalu membangun kasih. Kita mendapatkan anugerah bukan karena kelayakan, mengenai kelayakan saudaraku, bukankah manusia sejak awal telah hilang kemuliaan Allah. Saudaraku kita harus tanamkan dalam hati dan pikiran kita, Rumah Tuhan adalah tempat dimana orang-orang berdosa mendapatkan pengampunan amin saudaraku.
Menghakimi adalah salah satu kelemahan dalam hidup kita, kita selalu menghakimi seseorang ketika dia jatuh kedalam dosa, dan tidak memiliki kasih serta kepedulian terhadap orang-orang yang jatuh dalam doa. Seharusnya kita harus membuat mereka sadar akan dosa-dosa mereka bukan menghakiminya, ingat saudaraku saat Yesus menyelamatkan pelacur yang akan dilemparkan batu kepada pelacur ini, ketika itu Tuhan menghadapi langsung kepada orang-orang yahudi yang boleh dikatakan juga sebagai majelis digereja. Tuhan Berbicara langsung kepada mereka, barang siapa diantara kamu yang tidak berdosa, hendaklah dia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini. Atau dengan bahasa sehari-hari adakah diantara kamu yang tidak berdosa, atau tidak bercelah di hadapan Tuhan. Saudaraku saat itu juga yang pertama kali mundur adalah Tua-tua yahudi dan mereka tidak berani melempari pelacur itu dengan batu. Tuhan menasehati kepada perempuan itu dengan brksts kepadanya, Dia berkata Pulanglah dan jangan lakukan lagi.
Saudaraku mari kita memiliki hati hamba yang selalu menggampuni, menghasihi sesama kita, hendaklah kasih itu diam didalam kita jangan hanya saat di tempat ibadah selalu menunjukan kasih kita kepada saudara seiman, tetapi lakukanlah itu di jalan, tempat kerja maupun dimana kita berada, jadilah terang bagi dunia yang semakin gelap ini. Amin….

Saudaraku mohon dukungan anda dalam Weblog renungan, Klik Link ini http://www.pertaminablogcontest.com/component/tpshowcase/325/list/sahabat-dalam-tuhan
dan setelah masuk anda klik gambar buah hati.

Dukungan anda sangat bermanfaat bagi blog renungan, agar lebih banyak lagi yang membaca Renungan2 dari kami, menerima Yesus sebagai juruselamat.

Tidak ada komentar:

Chat


Pengikut

Blog Archive