Kamis, 08 Oktober 2009

Belajar untuk Melepaskan

Lukas 14:33

Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.


Berbicara untuk melepaskan itu mungkin terasa susah, apalagi sesuatu yang apa ada didalam kehidupan kita atau didalam genggaman tangan kita, dan mungkin kita sudah merasa bahagia/nikmat saudaraku, itu semuanya bukanlah perkara yang Mudah saudaraku, karena itu banyak orang yang menggunakan beberapa cara agar supaya apa yang ada digenggamannya tidak lepas didalam kehidupannya. Ada salah satu hal yang sulit untuk dilepaskan dari genggaman kita adalah jabatan pemimpin. Seorang pemimpin seringkali tidak mau melepaskan jabatannya karena berbagai alas an, mulai dari Alasan belum ada yang siap memimpin, tidak ada yang mau memimpin, dan alasan ntar akan beruba visi dan misinya.
Saudaraku ada saatnya kita harus melepas jabatan kita sebagai pemimpin, kita harus menyerahkan tongkat estafet kepada generasi berikutnya, agar ada pihak-pihak yang bertanggung jawab peralihan pemimpin, dan juga supaya kepemimpinan berjalan lebih baik, yaitu pemimpin sendiri dan penerusnya sahabatku. Janganlah ada sifat egois didalam kehidupan kehidupan anda calon pemimpin. Sebagai calon pemimpin saudaraku akan mengalami masalah seperti ini, dan anda tidak perlu binggung kalau terjadi seperti ini, karena anda telah membaca renungan ini saudaraku.
Sebagai pemimpin dia akan merelakan jabatannya akan diserahkan kepada penerusnya, karena satu hal yang Tuhan inginkan didalam kepimpinan anda, sahabat harus percaya apa yang anda serahkan kepada penerus-penerus kerajaan Allah. Masih Ingat akan perkataan Tuhan didalam kehidupan kita, kita jangan hanya menjadi ekor tetapi harus menjadi kepala, karena itu sebagai pemimpin dia mengerti akan hal itu, tentunya dia harus dan wajib harus melepaskan jabatanya. Saudaraku apakah anda mengerti akan apa yang dimaksut untuk melepaskan. Melepaskan itu bukan artinya kita harus berhenti untuk pelayanan atau kerja, tidak sahabat. Tanggung jawab tetap ada tetapi untuk mengembangkan lagi apa yang di kerja kan, tetapi memberikan wewenang kepada penerus kita untuk mengelolah program-program gereja atau tempat kerja kita , agar supaya lebih maju. Bukan berarti melepaskan untuk selama-lamanya apa lagi sampai berhenti untuk kerja atau pelayanan, dan yang paling utama kenapa kita harus melepaskan apa yang ada di tangan kita adalah, supaya kita dapat melihat buah-buah dari apa yang kita tabur, mungkin ditempat kerja, dan dipelayanan, saudaraku kita akan bahagia jika melihat seseorang yang kita bina dari dasar bawah menjadi pemimpin, hal itu menjadi kebanggaan sendirinya dan disini kita melihat buah dari apa yang kita berikan kepada mereka sejak dini. Salah satu contoh Presiden Amerika serikat Barack Obama Ibunya berdarah indonesia, saat dia kecil dia pernah sekolah di Indonesia, dan siapa yang menyangka sekarang dia menjadi presiden Amerika Serikat, bangsa Indonesia tentunya bangga ada anak berdarah Indonesia yang menjadi Presiden di Negara adi kuasa atau yang berkuasa didunia, bukan hanya itu saudaraku yang paling bahagia adalah Guru yang pernah mengajar kepada dia disaat dia sekolah di Indonesia, demikian pula kita pemimpin, kita akan merasa bangga jika melihat ada penerus-penerus kita di tempat pekerjaan maupun dalam pelayanan.
Demikian renungan hari ini sahabatku, jika renungan ini bermanfaat dalam kehidupan anda, jangan lupa untuk memberikan komentar di Blog ini maupun di Wall Facebook Renungan Harian Setiap Harinya. Salam dari kami tetap semangat dalam pekerjaan maupun pelayanan dan tetap percaya bahwa anda sebagai calon pemimpin massa depan, Tuhan yesus memberkati.(Je)”



1 komentar:

falllen mengatakan...

saya suka sekali renungan ini

Chat


Pengikut

Blog Archive